Klasifikasi dan kandungan tanaman jahe ::
Jahe atau zingiber officinale merupakan salah satu tanaman berupa tumbuhan
rumpun berbatang semu. Jahe adalah tanaman rimpang yang sangat populer
dikalangan masyarakat baik sebagai bahan rempah dapur ataupun bahan obat.
Jahe dipekirakan berasal dari asia
pasifik yang penyebarannya mulai dari India hingga wilayah cina. Dari India,
jahe mulai dijadikan sebagai bahan rempah untuk diperjualbelikan yang jangkauan
pemasarannya hingga wilayh asia tenggara, jepang, tiongkok, hingga wilayah
timur tengah.
Jahe masuk kedalam suku temu-temuan
(Zingiberancae), nama imiah jahe berasal dari bahasa yunani zingiberi yang
diberikan oleh seorang bernama William Roxburgh. Tanaman ini masih masih satu
famili dengan temu-temuan lainnya semisal temu hitam (curcuma aeruginosa),
kencur (Kaempferia galanga), temu lawak (Cucuma xanthorrizha), lengkuas
(Languas galangal), dan sebagainya.
Klasifikasi Dan Ciri Umum Tanaman Jahe
Klasifikasi Ilmiah
- Divisi : Spermatophyta.
- Sub-divisi : Angiospermae.
- Kelas : Monocotyledoneae.
- Ordo : Zingiberales.
- Famili : Zingiberaceae.
- Genus : Zingiber.
- Species : Zingiber officinale
Nama Daerah :
beeuing (Gayo), jahe (Sunda), bahing
(Batak Karo), halia (Aceh), jahi (Lampung), sipodeh Minangkabau), jhai
(Madura), lain jae (Jawa dan Bali), melito (Gorontalo), dsb
Ciri Umum Tanaman Jahe :
Tanaman yang bisa bertahan hidup di
daerah tropis dan dikenal memiliki rasa pedas dan hangat pada rimpangnya ini,
memiliki beberapa ciri umum yang mudah dikenali, yaitu :
- Tanaman sejenis herba, tumbuh tegak dengan ketinggian pohon antara 30-60 cm.
- Batang pohon semu, beralur dan memiliki warna hijau.
- Daun tunggal dan berwarna hijau tua, tangkai daun berbulu halus, helai daun berbentuk lanset, bagian tepi rata dan bagian ujung runcing serta pangkal daun tumpul. Panjang daun antara 20-40 cm dan lebar antara 2-4 cm.
- Bunga berupa malai tumbuh dari dalam tanah berbentuk tongkat atau bundar telur, panjang malai berkisar antara3,5-5 cm dengan lebar 1,5-1,75 cm. Gagang bunga hampir tidak berbulu dengan panjang sekitar 25 cm, sisik pada bunga berjumlah 5-7 buah, berbentuk lanset. Letaknya berdekatan, panjang sisik 3-5 cm. mahkota bunga berbentuk tabung 2 – 2,5 cm dengan helai agak sempit, memiliki bentuk tajam, warna kuning kehijauan, panjang sekitar 1,5 – 2,5 mm dengan lebar 3 – 3,5 mm, bibir berwarna ungu, gelap, berbintik-bintik berwarna putih kekuningan, panjang 12 – 15 mm ; kepala sari berwarna ungu, dengan panjang 9 mm, tangkai putik berjumlah 2.
- Buah berbentuk bulat hingga bulat panjang, berwarna coklat sedang biji berbentuk bulat dengan warna hitam.
- Akar berbentuk serabut dengan warna putih kotor. Rimpang tebal dan agak melebar, tumbuh bercabang-cabang. Warna rimpang kuning pucat. Bagian dalam berserat agak kasar, warna kuning muda dengan bagian ujung berwarna merah muda. Rimpang memiliki aroma khas dan rasa pedas.Rimpang dapat dibedakan menjadi tiga bagian sesuai dengan ukuran dan warna yang dimiliki yaitu : Jahe besar (jahe gajah/jahe badak), jahe kecil (jahe emprit), dan jahe merah (jahe sunti)
Kandungan kimia jahe
Pemanfaatan jahe oleh manusia yaitu
pada bagian rimpangnya. Rimpang jahe mengandung minyak asitri dimana didalamnya
terkandung beberapa senyawa seperti Zingeron, seskuiterpen, oleoresin,
zingiberen, limonen, kamfena, sineol, zingiberal, sitral, felandren, dan
borneol. Selain itu, terdapat juga damar, pati, vitamin A, B, C, senyawa
flavonoid dan polifenol, serta asam organik seperti asam malat dan asam
oksalat.
Dibawah ini adalah tabel yang
menunjukkan komposisi unsur-unsur didalam 100 g jahe :
Kandungan
|
Jumlah
|
Protein
|
8.6%
|
Karbohidrat
|
66.5%
|
Lemak
|
6.4%
|
Serat
|
5.9%
|
Abu
|
5.7%
|
Kalsium
|
0.1%
|
Fosfor
|
0.15%
|
Zat besi
|
0.011%
|
Sodium
|
0.3%
|
Potasium
|
1.4%
|
Vitamin A
|
175 IU
|
Vitamin B1
|
0.05 mg
|
Vitamin B2
|
0.13 mg
|
Vitamin C
|
12 mg
|
Niasin
|
1.9%
|